SELAMAT DATANG...BLOG INI ADALAH WADAH BAGI TEMEN-TEMEN UNTUK BERBAGI ILMU DAN PENGALAMAN MENCAKUP SEMUA HAL YANG BERBAU BISNIS,KISAH INSPIRATIF DAN MOTIVASI, SUCCES IS OUR RIGHT.....
Silahkan Pilih Warna Latar Blog ini Sesuai Dengan kenyamanan Yang Anda Suka

Jumat, 22 Maret 2013

9 RAHASIA KECERDASAN ANAK

9 RAHASIA KECERDASAN ANAK


MENINGKATKAN kecerdasan dan kreativitas jauh lebih efektif dilakukan pada masa kanak-kanak, bahkan sebelum masa sekolah (usia prasekolah). Banyak orang tua mendambakan anak yang cerdas. Namun tidak banyak yang tahu, cara paling efektif mendidik anak menjadi lebih cerdas.


Berdasarkan hasil sejumlah riset di bidang pendidikan, kedokteran, dan psikologi, ditemukan 9 rahasia kecerdasan anak, yang seyogyanya menjadi pedoman bagi orang tua dalam mendidik anak menjadi lebih cerdas. Apa saja 9 rahasia kecerdasan anak tersebut? Berikut ulasannya:

1.Perubahan-perubahan dalam kemampuan mental paling besar terjadi pada masa otak mengalami pertumbuhan yang paling pesat, yaitu pada masa kanak-kanak.Pada umur 4 tahun, anak telah mencapai separuh dari kemampuan kecerdasannya dan pada umur 8 tahun ia mencapai 80%. Setelah umur 8 tahun, tanpa melihat bentuk pendidikan dan lingkungan yang diperoleh, kemampuan kecerdasannya hanya dapat diubah sebanyak 20%. Setelah dewasa, pertumbuhan otak makin menurun seiring dengan bertambahnya umur.

2. Taraf kecerdasan anak tidak terbentuk dan terpola sejak lahir dan sangat dipengaruhi faktor lingkungan. Lingkungan dapat meningkatkan ataupun menurunkan taraf kecerdasan anak, terutama pada masa-masa permulaan kehidupannya. Anggapan bahwa Anak memiliki taraf kecerdasan yang sudah terbentuk dan memiliki tempo perkembangan yang tidak bisa diubah adalah salah.

3.Rangsangan di masa kecil bisa mengubah ukuran dan fungsi kimiawi dari otak. Di sisi lain, ada suatu batas waktu dimana sel-sel otak tidak dapat digiatkan lagi dengan mudah. Terkait dengan hal ini, faktor keturunan menentukan batas tertinggi bagi taraf kecerdasan anak. Tetapi batas ini demikian tinggi sehingga para sarjana yakin tidak seorang manusia pun yang pernah mencapainya.

4. Terdapat masa-masa peka pada kehidupan anak terhadap beberapa jenis pembelajaran. Masa peka ini merupakan tingkatan dalam perkembangan dimana keadaan otak yang sedang tumbuh memudahkan anak untuk melakukan beberapa jenis pembelajaran tertentu. Setelah masa peka ini lewat, akan sulit atau kadang-kadang tidak mungkin lagi untuk melakukan jenis pembelajaran tersebut.

5. Kemampuan berbicara adalah hal yang sulit dan merupakan salah satu faktor penentu kecerdasan. Dan anak-anak berhasil melakukannya sebelum umur lima tahun. Terkait dengan hal ini, Anak-anak lebih mudah belajar bahasa kedua atau ketiga pada tahun-tahun pertama dari kehidupannya dibandingkan masa-masa selanjutnya. Ini adalah pengaruh sifat phisiologis yang terdapat pada otak.

6. Cortex dari otak seorang anak secara kasar dapat dianalogikan sebagai komputer, yang harus diberi ‘program’ sebelum dapat bekerja secara efektif. Anak memberi program pada otaknya dengan jalan mengirimkan rangsangan-rangsangan sensorik yang berasal dari mata, telinga, hidung, mulut dan perabaan ke otak melalui saraf-saraf. Lebih banyak rangsangan sensorik yang merangsang otak, lebih besar pula kemampuan otak untuk berfungsi secara cerdas.

7. Setiap anak memiliki dorongan untuk eksplorasi (menyelidiki), memeriksa, mencoba, mencari hal-hal baru, belajar menggunakan alat-alat inderanya, dan memuaskan rasa ingin tahunya yang sangat besar. Dorongan itu sama kuatnya dengan rasa lapar, haus dan dorongan lainnya yang dapat disebut dorongan primer. Setiap kali anak terdorongan untuk melakukan sesuatu, maka ia akan belajar untuk melakukannya. Ia mencoba, mengulangi, meneliti dan berusaha untuk menguasai lingkungannya sebanyak mungkin terutama demi kegembiraannya yang dirasakannya dalam melakukan kegiatan itu.

8. Belajar pada dasarnya bisa menyenangkan dan anak kecil akan belajar dengan sendirinya bila usaha-usaha mereka tidak diganggu oleh tekanan-tekanan, persaingan, penghargaan, hukuman ataupun rasa takut.Dalam hal ini suasana rumah dan cara mengasuh anak, sangat berpengaruh terhadap minat dan motivasi anak untuk belajar.

9. Semakin banyak yang dilihat dan didengar oleh anak, semakin banyak pula yang ingin diketahuinya.Semakin beraneka ragam rangsangan-rangsangan lingkungan yang pernah dihadapinya, semakin besar pula kemampuannya untuk mengatasi atau menguasai rangsangan-rangsangan itu.

sumber http://www.rileks.com/
Share

Kamis, 21 Maret 2013

MENAPAKI PULO BREUH



MENAPAKI PULO BREUH





selengkapnya baca di menapaki pulo breuh










Share

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...